Pesan Tersembunyi Film Indonesia Alif Lam Mim

Alif Lam Mim merupakan film asal Indonesia yang dirilis pada tahun 1 Oktober 2015 dengan produser oleh Arie Untung dan sutradara oleh Anggy Umbara. awal dari penanyangan film ini mendapat tanggapan luas, namun, film ini tiba-tiba diblokir, selang beberapa waktu film ini pun lenyap dari bioskop. diproduksi oleh FAM pictures dengan mengusung tema aksi, Alif Lam Mim bercerita mengenai kondisi Indonesia dalam lintas waktu berbeda, dimana di masa lalu Indonesia mengalami konflik berpanjangan karena ditemukannya sebuah dokumen rahasia yang berisi pembunuhan para ulama dan santri secara terselubung. hal tersebut memicu adanya gerakan pemberontakan yang menyebabkan terjadinya kerusuhan di jalan, desa, dan kota. pemerintah yang terguncang mengambil sikap untuk merendam para pemberontak, dengan menarik semua sejata api dari semua aparat keamanan.

BACKSTORY FILM ALIF LAM MIM

Revolusi Indonesia terjadi di masa depan tepatnya pada tahun 2026, setelah mengalami masa lalu yang kelam, Indonesia di masa itu mengusung edeologi penuh liberal. namun bukan tanpa halangan, banyak para penganut paham anarkisme yang demikian hari semakin membahayakan seperti bisnis narkoba, prostitusi, dan sejata api. aparat keamanan seperti polisi didesak dengan kondisi yang terpojok, disatu sisi mereka harus menumpas penjahat yang memungkinkan membawa senjata api dengan hanya membawa ilmu bela diri dan senjata berpeluru karet, dilain sisi jika para aparat keamanan diketahui menggunakan senjata api akan kembali membawa masalah di masa lalu. Alif seorang polisi yang sangat ahli dalam bela diri dengan mudah menangkap para penjahat dan orang-orang anarkis.

berikut beberapa pesan tersembunyi dalam Film Alif Lam Mim yang membuat film ini dicegah penayangan bioskop dan diwaspadai oleh kalangan tertentu, simak baik-baik!

Tatanan Sosial Tetap Berpeluang Hancur Meskipun Tanpa Agama

Pertanyaan yang paling mendasar setelah menonton film ini bagi para penonton sendiri adalah, apakah kalau semua agama lenyap di muka bumi akan membuat dunia lebih baik? tentu jawabannya adalah tidak ada yang berubah, bahkan perang akan semakin bergejolak. dalam film Alif Lam Mim, diceritakan sebuah negara yang menjadi liberal pun tak luput dari konflik edeologi, kekuasan, dan sumber daya. sebut saja Kolonel yang merencanakan pengeboman di Candi Cafe yang berisi beberapa mahasiswa pengusung komunis, para anggota politik yang melakukan kudeta. 

Propaganda Lewat Media untuk Menguntungkan Pihak Tertentu

Tidak dipungkiri, semakin maju dan perkembangan teknologi tinggi membuat manusia semakin membutuhkan sarana dan keperluan komunikasi yang cepat. contoh dalam film Alif Lam Mim yang digambarkan dengan teknologi yang modern dan Lam yang berkerja di bidang jurnalis dengan memakai peralatan yang canggih . dalam beberapa sudut pandang media memiliki arti dan definisi yag berbeda. seperti menurut Santoso S. Hamijaya menjelaskan bahwa media adalah segala bentuk perantara yang dipakai seseorang untuk menyebarkan ide, agar ide tersebut sampai pada penerimanya. 

Ide dan tujuan dibuatnya suatu informasi merupakan hal terpenting agar media tersebut tetap berjalan pada jalannya, menggunakannya sebagai tempat informatif dan inspiratif atau sebagai tempat untuk menggiring opini publik. kepentingan penguasa juga turut ambil didalamnya, sebagai contoh di belahan bumi manapun, terjadi nya propaganda untuk mendukung sistem yang dibuat oleh penguasa sangat sering terjadi. sayangnya kebenaran tidak selalu indah, kadang kala kebenaran akan disembunyikan oleh pihak tertentu agar memuluskan rencana dan mendapat banyak dukungan dari masyarakat.

Kebebasan Palsu Itu Melakukan Tindakan Otoriter

Kebebasan merupakan suatu hak yang dimiliki manusia untuk hidup seperti layaknya burung-burung yang bebas terbang di langit biru. akan tetapi, kadangkala memang kebebasan harus dibatasi agar tidak terlalu jauh dan mengeser kebebasan orang lain. kebebasan yang didasari atas dasar menguntungkan atau tidak adalah hal yang tidak dibenarkan. contoh paling umum adalah kebebasan berpendapat, dalam Film Alif Lam Mim, diceritakan bahwa kebebasan berpendapat memiliki nilai bagi golongan tertentu, seperti apakah pendapat tersebut menyudutkannya atau merangkulnya. jika satu pendapat dapat merugikan bahkan menyudutkan sikap penguasa yang bersalah, maka itu merupakan sebuah ancaman yang harus disingkirkan, sedangkan jika dirasa mengangkat dan mendukung kelompok tertentu diperlakukan secara berbeda.

Yang Salah Adalah Benar, Yang Benar Adalah Salah

Kebenaran Paradoks memang sering terjadi di kehidupan nyata, apalagi di era dengan teknologi super cepat ini, apapun bisa saja terjadi. efeknya berimbas pada kebenaran itu sendiri, seperti apa yang salah di golongan tertentu bisa jadi benar di hadapan golongan lain atau sebaliknya. ini membuat kondisi yang membinggungkan. akan sangat rawan masyarakat di era modern saat ini untuk melakukan hal yang salah seperti mendukung yang dianggap dan terlihat benar di mata mereka padahal sebenarnya adalah salah. 

Seperti contoh dalam adegan Film Alif Lam Mim yang memperlihatkan bahwa masyarakat yang terpengaruh akan opini bahwa yang beragama apalagi terlihat melabeli suatu agama tertentu dengan istilah penebar kebencian, penebar teroris, dan semacamnya, padahal belum tentu kebenaran absolut berkata demikian. dalam film ini menyampaikan moral untuk melihat permasalahan bukan dari satu sudut pandang, namun melihat dari beragam sisi dan menyimpulkan siapa yang menjadi pihak yang pantas untuk dibela.

Virus Komputer Terkadang Diciptakan Anti Virus Itu Sendiri

Walaupun ini merupakan teori konspirasi dalam dunia IT yang sudah usang, namun tidak sepenuhnya salah juga. adakalanya sebuah permasalah dibuat agar si penuntas pemasalahan terlihat bagus dan bisa digunakan sebagai panutan. inilah yang juga terjadi di belahan bumi manapun, sayangnya orang-orang awam yang tidak mau mengerti akan terkena jebakan semacam ini lebih mudah ketimbang orang yang kritis dan selalu mencari kebenaran. dalam Film Alif Lam Mim justru penonton dihadapkan kepada situasi yang emosional dan mengejutkan, siapa yang tidak terkejut mendengar bahwa isu teroris hanya umpan untuk mempertahankan edeologi penguasa yang memang mereka sendiri yang melakukan pengeboman Candi Cafe dan menyebut mereka sebagai "anti terorisme".