Dunia Macam Apa yang Ada di Mune: Guardian of The Moon?

Membayangkan bentuk dari dunia memang tidak akan ada habisnya untuk membuat seseorang merasa penasaran. namun, bagaimana jika terdapat sebuah dunia fantasi dimana matahari dan bulan menjadi keberadaan yang berbeda dari yang kita semua tahu. Film Mune: Guardian of The Moon merupakan film yand dibuat tahun 2014 oleh Orange Studio yaitu studio asal negara Perancis. disutradarai oleh Alexandre Heboyan dan Benoît
Philippon selaku wakil sutradara, namun dari pengetahuan GaPaham FILM, Jérôme Fansten adalah orang utama yang berpengaruh dalam pembuatan cerita di film ini selaku penulis cerita.

Cerita dari film ini diceritakan unik layaknya sebuah dongeng. karakter dalam film memang sangat imajinatif, maka dari itu GaPaham Film akan menyebutnya sebagai "penghuni" bukan "seseorang". Baiklah, dahulu kala terdapat penghuni yang menjadi pahlawan karena telah menarik sebuah matahari untuk menyinari planet yang tertutup kegelapan benjadi terang, sedangkan dari dunia mimpi, pahlawan berbeda telah membawa batu bersinar yang dipahatnya menjadi apa yang disebut sebagai bulan. dan ya, ilmu sistem astronomi yang kita ketahui menjadi samar. dimana di dunia fantasi ini, matahari dan bulan menjadi mengelilingi planet yang kemungkinan merupakan penggambaran Bumi.

Dari beberapa cerita dari film yang sudah dijelaskan diatas, maka timbul beberapa pertanyaan dengan tanda tanya, apa yang sebenarnya terjadi di dunia ini? dimana semua manusia, dan kenapa matahari dan bulan menjadi suatu objek yang dapat dikendalikan? beberapa pembaca GaPaham FILM yang belum menonton film ini mungkin menganggap ini adalah salah satu bagian dari propaganda bumi datar, mungkin?

Namun, sebelum para pembaca menduga-duga lebih jauh. Jérôme Fansten selaku penulis di film ini memberikan sedikit penjelasan mengenai dunia imajinasi yang dibuatnya. 

seperti dibawah ini :

Sumber : medias.unifrance.org

Jadi, dari dari pemikiran Jérôme Fansten sebagai pembuat cerita mendapat ide pembuatan Mune: Guardian of The Moon dari sebuah Live-Action. Alex mempunyai karangan mengenai dunia dimana penghuni di tempat tersebut dapat membawa Bulan sebagai suatu objek sakral. Imajinasi Jérôme Fansten, adalah dimana karakter utama dan penonton film dapat merasakan lebih dalam mengenai dunia tersebut yaitu dimana Matahari dan Bulan menjadi benda sakral dimana benda tersebut tidak berada jauh dari apa yang dilihat. atau bisa disimpulkan dunia di film ini adalah "Magical World", yaitu dunia imajinatif yang tidak terikat oleh logika dan realitas yang selama ini ada di dunia kita. semua peraturan dunia ini hanya terikat oleh imajinasi sang pengarang.

Film Mune: Guardian of The Moon adalah hasil dunia imajinasi dari pengarang, dunia dimana terdapat mahluk-maluk unik di planet yang berkehidupan. layaknya seperti cerita dalam Kung Fu Panda atau How To Train Your Dragons. menurut GaPaham FILM, karakter Mune sebagai tokoh utama, hampir mirip dengan beberapa karakter dua film lain yang sudah disebutkan, misalnya bercerita mengenai seorang yang dianggap sebagai lemah dan tidak berguna ternyata memiliki peran penting di situasi yang buruk, walaupu Mune mempunyai ciri khasnya sendiri. awalnya, GaPaham FILM menganggap Mune adalah seekor kera biru, namun setelah ditelusuri lebih lanjut, Mune adalah seekor Faun, yaitu mahluk mitologi berbentuk setengah kambing dan manusia.

Kemudian, dunia macam apa yang ada di Mune: Guardian of The Moon? Tentu, dunia dimana semua adalah mimpi-mimpi yang ada dalam kehidupan manusia, dunia dimana semua saling melengkapi yang pengambarannya adalah lewat batas waktu antara Matahari dan Bulan. sebenarnya, di dalam dunia ini memungkinkan ada bentuk-bentuk kiasan dari latar tempat dan situasi. Bulan yang disebutkan sebagai ketulusan, dan Matahari yang disebutkan sebagai ketegasan. dua sifat berbeda ini saling melengkapi satu sama lain, dan itu harus ada dalam diri para penjaga (Guardian). Matahari ataupun Bulan. Kedua Penjaga menjaga satu tempat dengan waktu yang berbeda, dan begitulah arti saling berbagi dan berkerja sama. Penceritaan film berfokus pada segi moral, yaitu mengenai kebencian dan ketulusan. bisa dilihat dari karakter ular-ular yang merupakan simbol dari kebencian itu sendiri. bagaimana dengan para pembaca? apakah pembaca memiliki kesimpulan berbeda dari apa yang telah dipaparkan disini setelah menonton film ini?